Sangat Beruntung

Petunjuk Al Qur-an

Sesungguhnya bagi hamba Allah yang mau untuk memahami dan menghayati terhadap al Qur-an,maka secara pasti memperoleh multi keberuntungan yang diberikan Allah atasnya,karena Allah telah firmankan dalam surah Az Zumar 27-28, sebagai berikut:

“Dan sungguh Kami telah tetapkan untuk manusia dalam(seluruh isian) Al Qur-an ini dari berbagai perumpamaan,mudah-mudahan mereka mengambil pelajaran”;”Al Qur-an berbahasa arab yang tiada terdapat kebengkokan, mudah-mudahan mereka bertaqwa”.

Pembahasan

Dalam istilah keilmuan,maka lafadz “amtsal” mempunyai beberapa pengertian,yaitu:

A=al matsal ; artinya perumpamaan.
B=asy sybhi; artinya gambaran.
C=an najhi-ri; artinya keserupaan.
D=al qoshosh; artinya kisah-kisah.
E=sifat atau keadaan.

Dengan memahami pengertian-pengertian tersebut,maka Al Qur-an itu meliputi beberapa tingkatan Ilmu,yaitu ekzak,abtrak,relative abstrak,dan absolute abstrak.Maka inilah yang digambarkanNya ketika Rasulullah saw diperjalankanNya dalam satu malam[qa1s17=al isra] untuk menerima bukti-bukti KebesaranNya [qa18s53=an najm].

Maka pemahaman melalui aktivitas majlis Ilmu yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan [qa18s39=az zumar] dengan melakukan proses tadabbur[qa24s47=Muhammad] . Secara positif akan membuahkan ketaqwaan,yang meliputi antara lain:

1. Kesadaran dalam menempatkan diri sebagai muttabi’urrasul bagi mengemban amanah Millah Ibrahim[qa68s3=ali imron].Dan akan memperoleh kepahaman yang cukup perihal keberadaan Rasulullah saw,sebagai sosok yang peka lingkungan dan penuh kepedulian bagi kepentingan penggelaran Islam[qa128s9=at taubah].

2. Kesadaran beristiqomah, yaitu bersikap lurus dalam menepati perintah Dinullah(Islam) [qa30s41=fusilat].

3. Kesadaran memotivasi diri,sehingga dalam menepati perintah Islam semata-mata mendambakan kesaksian dari Allah [qa53s3=ali imron].

Dengan yang tersebut,maka dengan sendirinya pada satu sisi,akan berupaya menjadikan Al Qur-an sebagai panduan dalam hidupnya,sehingga akan senantiasa memandang positif terhadap berbagai petunjuk Rasulullah saw dengan tanpa keraguan [qa51s24=an nur].

Sedangkan pada sisi lain akan senantiasa sadar diri dalam menyambut seruan Allah dan RasulNya, karena sangat paham bahwa antara nafsu dengan ‘aqal, ada pembatas yang wajib dijadikan kunci dasar dalam melangkah[qa24s8=al anfal].


Oleh karena itu,dengan melalui pemahaman Al Qur-an secara baik dan benar berdasarkan kaidah keilmuan yang telah digambarkan oleh Al Qur-an itu sendiri,maka secara pasti akan memberikan pedoman ‘amal yang positif dengan tanpa pernah merusak “citra perjalanan”,bagi menuju cita yang dikehendaki Allah.

http://al-ulama.net/index.php?option=com_content&task=view&id=137&Itemid=2

No comments:

Post a Comment