Nabi Isa

berada didalam suatu kebatilan dan mengalami kesesatan dari jalan yang lurus, seperti orang-orang Nasranu didalam argumentasi mereka tentang Isa adalah anak Allah. Allah mengatakan tentangnya bahwa ia adalah “kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam” dan meninggalkan mereka (orang-orang Nasrani) untuk kembali kepada firman-Nya tentang Isa as.

: “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang kami berikan kepadanya nikmat (kenabian).” (QS. Az Zukhruf : 59)

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ

Artinya : “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.” (QS. Al Imran : 59)

Artinya : “Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas : 1 -3)

Ustadz Sigit Pranowo, Lc.
www.eramuslim.com

No comments:

Post a Comment