Fithrah manusia
Dengan yang tersebut, berarti bahwa “Fithrah manusia hidup itu mengabdi secara baik dan benar” sebagaimana ditetapkan Allah dalam Surah Al Bayyinah 5, sebagai berikut:
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (٥)
“Dan tiadalah (manusia) itu diperintah melainkan supaya mereka mengabdi kepada Allah secara ikhlash bagiNya ad-Din (dengan menuntut) kecenderungan, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan demikian itulah Ad-Din yang lurus”.
Ayat tersebut merupakan gambaran dari petunjuk yang sangat sempurna, manakala manusia mau menepatinya secara tertib, baik dan benar, hanya saja manusia dalam hidup senantiasa teruji, dengan keberadaannya yang dilengkapi oleh nafsu dan ‘aql
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (٥)
“Dan tiadalah (manusia) itu diperintah melainkan supaya mereka mengabdi kepada Allah secara ikhlash bagiNya ad-Din (dengan menuntut) kecenderungan, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan demikian itulah Ad-Din yang lurus”.
Ayat tersebut merupakan gambaran dari petunjuk yang sangat sempurna, manakala manusia mau menepatinya secara tertib, baik dan benar, hanya saja manusia dalam hidup senantiasa teruji, dengan keberadaannya yang dilengkapi oleh nafsu dan ‘aql
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment