Pilihan Takdir

Pada saat dirinya memberikan penilaian baik buruk terhadap seluruh alternatif yang ada dihadapannya maka tidaklah ada pahala maupun dosa baginya akan tetapi ketika ia melaksanakan pilihannya itu dan jika hal itu merupakan ketaatan maka baginya pahala, jika maksiat maka baginya dosa dan jika ia perkara mubah maka tidak ada dosa dan pahala baginya.

Dikarenakan orang itu tidak mengetahui apa catatan maupun ketentuan Allah terhadap dirinya di Lauh Mahfuzh apakah pada akhirnya dia akan memilih PT A atau si fulan sebagai suaminya maka hendaklah dia berusaha memilih yang terbaik bagi dirinya dan menghindari kemaksiatan didalamnya. Dan Allah swt tidak akan pernah sedikit pun menzhalimi hamba-hamba-Nya akan tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri. Allah juga tidak akan pernah salah memberikan pahala kepada orang yang berhak mendapatkan pahala dan tidak akan salah memberikan dosa kepada orang yang memang berhak atasnya.

إِنَّ اللّهَ لاَ يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ


Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.” (QS. Yunus : 44)

Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo, Lc.
www.eramuslim.com

No comments:

Post a Comment